Monday, June 21, 2010

Sri Respatini Kusumastuti, Dosen dan Penata Tari

Buka Bisnis Katering karena Pengalaman Religi di Madinah

Sempat dipojokkan karena telah merebut Ray Sahetapy dari pelukan Dewi Yull, tak membuat Sri Respatini patah arang. Justru atas petunjuk Allah-lah yang memantapkan hatinya untuk bersedia dipinang oleh Ray. Tak hanya itu saja, hidayah lainnya juga ia dapatkan ketika menunaikan ibadah Umrah. Lalu, seperti apa bentuk hidayah yang diterimanya?

Wajahnya sempat wara-wiri kala keputusannya menghebohkan pemberitaan media massa pada tahun 2004. Terbilang heboh, karena Sri Respatini Kusumastuti yang kerap disapa Iin menikah dengan pria yang lebih dikenal sebagai suami salah satu artis tanah air, Dewi Yull. Meski demikian, Iin nampak sudah mantap dengan keputusannya menerima pinangan Ray walaupun dipojokkan oleh berbagai pihak. Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Mungkin ungkapan itulah yang lebih cocok ditujukan bagi dirinya. Dengan banyaknya cercaan, ia tetap saja menikah dengan Ray setelah bercerai dengan Dewi Yull. Kini, setelah selang tiga tahun kemudian pernikahannya dengan Ray memang terdengar adem ayem. Dan ternyata, di balik keputusannya tersebut, terdapat banyak hidayah yang mampir ke dalam kehidupan Iin. Realita berkesempatan untuk mengungkap beberapa hidayah yang sempat dialami Iin.

Rumah yang terletak di Kemang Utara itu memang nampak sepi. Lampu penerangan di halaman rumahnya pun terlihat remang-remang lantaran sinar lampu yang kurang terang. Meski begitu, ketika Realita masuk ke dalam rumah, beberapa anak muda tengah asyik menari tarian tradisional. Mereka nampak tak perduli dengan lingkungan sekitar. Mereka justru sedang serius menekuni berbagai tarian tradisional yang berasal dari beberapa daerah. Di antara anak-anak muda itu, terdapat seorang wanita setengah baya tepat berada di depan mereka. Wanita itu ternyata sedang memperagakan gerakan tarian yang salah yang dilakukan oleh beberapa anak muda yang tergabung dalam Sanggar Tari Khasita Semargahandu tersebut. Dialah Iin, istri dari Ray Sahetapy yang kini tengah serius menekuni karir sebagai penata tari profesional. Di sela-sela kesibukannya mengajar tari, ia langsung menghampiri Realita dan berbincang-bincang santai berbagi kisah tentang beberapa pengalaman rohani yang sempat dialaminya.

Memohon Petunjuk. Nama Iin sendiri memang menjadi dikenal masyarakat luas setelah dikait-kaitkan dengan seorang aktor kawakan, Ray Sahetapy. Keduanya memang telah saling mengenal sejak lama, tepatnya ketika masih kuliah di Universitas Indonesia (UI). Namun, ketika kedua insan ini bertemu kembali, barulah bunga-bunga asmara muncul seketika. Alhasil, Ray pun memutuskan untuk meminang Iin sebagai istri kedua. Akan tetapi, keputusan Ray tersebut tidak dapat diterima oleh istri pertamanya, Dewi Yull. Tak pelak, Iin dianggap sebagai perebut suami orang oleh berbagai pihak.

Terlepas dari tuduhan sebagai perebut suami orang, ternyata keputusan Iin untuk menerima pinangan Ray tidak datang secara tiba-tiba. Proses pertimbangannya diakui Iin sangatlah panjang. Tak jarang pula, Iin mengadu kepada sang Pencipta untuk diberikan petunjuk tentang kebimbangannya dalam mengambil keputusan. Pada saat itulah, petunjuk dan hidayah Allah datang kepada dirinya. “Waktu itu saya pasrah dan ikhlas,” aku anak pasangan Soewardjo dan (almh.) Siti Radjiati ini. Diakuinya, tak ada keegoisan dalam mengambil keputusan yang bersifat kontroversi tersebut. Proses pengambilan keputusan dijalaninya dengan melakukan shalat istikharah dan doa kepada Illahi. “Saya selalu berdoa meminta petunjuk, kalau memang dia jodoh saya, tolong dipermudah. Kalau bukan, tolong dijauhkan,” ungkap Iin yang juga berprofesi sebagai dosen ini.

Setelah beberapa kali mengadu kepada Allah, petunjuk pun datang kepada dirinya. Niat baik dan kegigihan Ray menjawab keraguan Iin. Selain itu, niat Ray tersebut juga dianggapnya membawa petunjuk Allah untuk segera mengambil keputusan yang tepat. “Selama beberapa hari, saya rajin shalat istikharah,” aku anak pertama dari empat bersaudara ini. Rentetan doa pun tak pernah berhenti ia panjatkan. Anehnya, tepat keesokan hari di mana ia sudah beberapa kali memanjatkan doa di malam hari, petunjuk itu pun datang. Ray dengan sikap dewasanya mendatangi kediaman Iin, dan langsung berbicara dengan pihak keluarga Iin. Tak pelak, ia pun menerima pinangan Ray setelah mengetahui perceraiannya dengan Dewi Yull.

Dengan berbekal petunjuk dari Allah itulah, Iin dengan niat baiknya menjalin mahligai rumah tangga bersama dengan Ray. Keputusan tersebut juga disambut baik oleh kedua anak perempuannya. Bahkan kedua anaknya telah menjalin hubungan ayah-anak dengan Ray. Kini, Iin merasa yakin bahwa Ray merupakan jodohnya. Pernikahan pertamanya yang gagal beberapa tahun lalu, tidak menyisakan trauma bagi dirinya. Karena petunjuk dan hidayah Allah diakui Iin, telah bersama dengan keputusan yang telah diambilnya. Terbukti perjalanan rumah tangga Ray-Iin telah berlangsung selama tiga tahun.

Pengalaman di Tanah Suci. Pengalaman religi juga sempat ia alami ketika menjalankan ibadah Umrah pada tahun 1996. Kala itu, kondisi keuangan keluarga Iin memang terbilang sedang mengalami penurunan. Terlebih lagi, Iin harus berjuang sendiri sebagai kepala keluarga dan ibu rumah tangga sekaligus setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya. Di Madinah, Iin waktu itu menginap di salah satu penginapan. Pengalaman aneh sekaligus bermakna dialaminya ketika menginap di penginapan tersebut. “Selama beberapa hari menginap di sana, selalu ada orang yang menaruh banyak makanan di depan pintu kamar saya,” kenang wanita kelahiran 24 Januari 1954 ini.

Kala itu, tak ada pikiran yang menghinggapi Iin dalam menghadapi pengalaman aneh tersebut. Menurutnya, kemungkinan hal tersebut terjadi karena kebaikan dari orang-orang yang telah memberikan makanan. Namun, sesaat setelah pulang ke tanah air, pikiran untuk berbisnis makanan justru terlintas. Tak hanya sekadar coba-coba, Iin pun memutuskan untuk berbisnis katering. Barulah Iin sadar bahwa petunjuk ketika menunaikan ibadah Umrah menjadi arah bagi dirinya untuk kembali membangun kondisi keuangan yang menurun drastis. Tak terduga, sambutan dari para pelanggannya cukup baik. “Saya langsung berbisnis katering,” ujar Iin yang lahir di Surabaya ini. Katering yang diberi nama Gayatri dan Gayaboga Sekarwilis, ternyata diminati oleh banyak pihak. Tak ayal, keuangan keluarga pun perlahan-lahan semakin menampakkan perbaikan. Apalagi, perkembangan bisnis kateringnya mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Pada saat keterpurukan keuangan, Iin juga mengalami kejadian yang unik dan penuh makna. Kejadian itu terjadi ketika salah satu kucing koleksinya mengalami kecelakaan. Kala itu, Iin hanya memiliki uang Rp 300 ribu saja. Karena mengira biayanya tak akan lebih dari nominal uangnya, ia pun memberanikan diri untuk membawanya ke dokter hewan. Tak disangka, kucing kesayangannya itu harus mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Alhasil, biayanya pun semakin tinggi. “Waktu itu mencapai Rp 2 juta,” kenang Iin yang memiliki 24 ekor kucing ini. Karena ia tak membawa uang yang cukup, Iin harus menunda perawatan kucingnya tersebut. Beruntung, ketika akan membayar biaya perawatan, ternyata sudah dibayar oleh orang tak dikenal. “Waktu saya mau balik lagi membayar biayanya, ternyata sudah ada yang bayar,” ungkap lulusan S2 Administrasi Niaga Universitas Indonesia ini. Betapa terkejut dirinya setelah mengetahui biaya perawatan kucingnya sudah dibayarkan oleh orang lain yang tak dikenal. Namun, ia bersyukur karena telah dibantu oleh orang tersebut. Baginya, karena menyayangi hewan kesayangan nabi, mungkin itu merupakan pertolongan yang diberikan Allah.

Saat ini, pernikahan Iin sendiri dengan Ray Sahetapy berjalan dengan baik. Diakuinya, hampir tak ada pertengkaran di antara keduanya. Dari hasil pernikahan Iin dengan mantan suami pertamanya, telah membuahkan dua anak perempuan, yakni Pfirsia Prasitha evi (29) dan Anindita Rasjtika Pradnya Parasti (23). Anak sulungnya, Pfirsia telah memberikan Iin cucu pertama yang masih kecil. Bersama keluarganya, Iin hanya menginginkan target sederhana saja. “Saya ingin menjalani hidup dengan santai,” ujarnya sembari menutup pembicaraan. Fajar

No comments: