Monday, March 22, 2010

Milis Funky Mom


Komunitas Ibu Muda yang Peduli Sesama

Ternyata dunia internet tak hanya berguna bagi para karyawan dan eksekutif ataupun para pelajar dan mahasiswa saja. Ibu-ibu pun membutuhkan dunia maya sebagai media komunikasinya. Dengan bergabung di milis, ibu-ibu itu juga dapat berbagi informasi mengenai pendidikan keluarga. Tak hanya itu, Anggota Milis Funky Mom juga kerap mengadakan kegiatan sosial sebagai tanda kepedulian terhadap sesama. Apa saja kegiatan sosial yang sudah mereka lakukan untuk membantu sesama yang membutuhkan pertolongan?

Sabtu (10/2) pagi itu, tampak kerumunan orang di sebuah tempat, kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Beberapa kendaraan diparkir di depan bangunan tersebut. Sebuah spanduk yang bertuliskan Share Your Blood, Save Their Lives juga terpasang di depan pagar. Anak-anak kecil berumur sekitar 3-5 tahun tampak sedang asyik bermain di taman yang terletak tepat di depan bangunan itu. Sekumpulan ibu muda beserta anak-anaknya terlihat berkumpul di salah satu ruangan. Itu adalah ruang kelas untuk Taman Kreativitas Anak Indonesia. Di dalam ruangan itu pula, beberapa orang berbaju putih sedang mempersiapkan peralatan yang dibawanya dalam tas. Sejumlah jarum suntik dan kantong darah yang masih kosong sengaja mereka keluarkan dari dalam tas. Ya, hari itu mereka sedang mempersiapkan peralatan untuk acara donor darah. Itulah acara donor darah yang diselenggarakan oleh anggota komunitas Funky Mom.

Acara yang digelar dalam kerjasama Funky Mom, Taman Kreativitas Anak Indonesia serta PMI DKI Jakarta ini merupakan salah satu kegiatan sosial dari para komunitas Funky Mom (FM). “Acara ini digelar atas inisiatif anggota,” ungkap Tia, Ketua Milis Funky Mom saat ditemui Realita.

Atas insiatif dari beberapa anggota itulah, seluruh anggota milis FM langsung merealisasikannya. Masing-masing anggota berusaha sesuai kemampuannya untuk mewujudkan ide tersebut. “Ada yang menyumbang pembuatan pin, kaos, dan banyak lagi yang lain,” lanjutnya. Lobi pun dilakukan oleh salah seorang anggota FM untuk mengusahakan peralatan donor darah.

Jiwa Sosial dari Member. Acara donor darah tersebut hanya salah satu bentuk kepedulian sosial anggota FM. Ada beberapa kegiatan sosial yang dilakukan setiap tahunnya. Meski kegiatan itu tidak dijadikan sebagai agenda tahunan, Tia mengaku bahwa kegiatan-kegiatan sosial tersebut merupakan ide insidentil dari masing-masing anggotanya. “Beberapa waktu lalu, kami melakukan kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo untuk sekadar memberikan sumbangan,” tutur wanita berkerudung ini.

Menurutnya, setiap kegiatan sosial yang dilakukan komunitas FM, membutuhkan cukup banyak biaya. Biaya itu biasanya digunakan untuk memfasilitasi kegiatan dan sumbangan yang akan diserahkan kepada yang berhak. “Biaya setiap kegiatan, minimal Rp 5 juta,” ungkap Tia. Uniknya, dana tersebut tidak didapatkan dari donatur di luar komunitas FM, melainkan diambil dari kocek pribadi para anggotanya. “Mereka (para anggota,red) biasanya mengeluarkan sumbangan serelanya,” ujar Tia. Sumbangan itu kemudian dikumpulkan untuk memfasilitasi kegiatan sosial dan dana sumbangan yang akan diberikan kepada orang yang membutuhkan.

Masing-masing anggota Milis FM memang tidak pernah dipaksa untuk memberikan sumbangan setiap kali diadakan kegiatan sosial. Mereka justru diminta secara sukarela untuk memberikan sumbangan setiap kali ada rencana untuk mengadakan kegiatan sosial. “Saya kadang-kadang heran. Mengapa kami bisa mengumpulkan banyak dana dari anggota setiap kali akan menggelar kegiatan sosial,” tanya Tia.

Funky Mom Charity (FMC). Selain menggelar aksi sosial berupa kunjungan ke beberapa panti asuhan, panti jompo serta menggelar acara donor darah, beberapa waktu lalu, FM sempat mengadakan acara Garage Sale. Dalam acara Garage Sale ini, anggota dan pengurus berjualan berbagai macam barang keperluan sehari-hari. Seperti kegiatan sosial lainnya, dana yang dipergunakan untuk membeli barang kebutuhan tersebut, juga berasal dari kocek pribadi para anggota Milis FM. “Dananya dikumpulkan dari anggota milis,” ungkap Aning, pengurus acara Garage Sale yang sekaligus menjadi anggota Milis FM.

Barang-barang tersebut kemudian dijual kembali dengan harga yang cukup miring. Meski begitu, mereka masih bisa mendapatkan keuntungan. Keuntungan itu kemudian disumbangkan kepada kaum papa. Keuntungan dari acara Garage Sale yang digelar 4 Maret lalu ini, digunakan untuk membeli barang yang diperlukan oleh para korban banjir besar di Jakarta. “Kami akan membeli barang-barang yang berguna untuk disumbangkan kepada para korban banjir di Jakarta,” ungkap Aning.

Menurutnya, semua aksi sosial yang diadakan FM, bernaung di bawah Funky Mom Charity (FMC), wadah yang mengayomi berbagai kegiatan sosial yang dilakukan para member FM. Milis FM sendiri merupakan sebuah komunitas di dunia maya yang beranggotakan ibu-ibu muda dari berbagai latar belakang. Awalnya, sekitar tahun 2002, milis Funky Mom dibentuk oleh dua orang Ibu muda. “Awalnya hanya iseng-iseng saja,” ungkap Tia. Saat itu, Astrid dan Icha membentuk Milis FM pada Maret 2002 lalu. Keduanya adalah ibu muda yang baru saja menikah. Karena baru menikah, mereka belum memiliki pengetahuan yang dalam tentang pendidikan keluarga dan anak. Mereka kemudian memutuskan untuk membentuk sebuah wadah yang memberikan ruang kepada para ibu muda untuk melakukan diskusi santai, tapi bahasannya serius.

Lantaran masih muda dan sering berpenampilan funky, komunitas ini kemudian menamakan diri Funky Mom. “Dari penampilan kita-kita, sudah kelihatan funky kan,” canda Aning, salah satu anggota FM. Saat awal berdirinya, Funky Mom hanya memiliki 50 member yang terdaftar dalam milis tersebut.

Terus Berkembang. Pada awal terbentuknya Funky Mom, milis tersebut hanya diperuntukkan bagi kaum ibu. Tapi seiring berjalannya waktu, kelompok ini kemudian menerima juga member pria untuk bergabung. Alhasil, member dari Milis Funky Mom tidak hanya terdiri dari ibu-ibu muda, melainkan juga para pria yang memiliki kepedulian sosial. Meski demikian, tetap saja mayoritas member FM adalah ibu-ibu. Baik yang sudah memiliki anak maupun yang belum memiliki anak. Bahkan, status ibu muda yang single parent pun ada di antara member FM. Salah satunya adalah Molly Maulina (34), janda yang memiliki seorang anak.

Bermacam-macam ya member FM itu,” ujar Tia singkat. Selain para pria dan ibu-ibu muda yang terdaftar sebagai member, ada juga wanita muda yang berstatus belum menikah. “Biasanya sih mereka ikut menjadi anggota untuk belajar menjadi seorang ibu,” tambah wanita berkacamata ini. Jadi, member FM memang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, suku dan agama. Hal ini makin menambah warna komunitas FM.

Member FM dari waktu ke waktu semakin berkembang. Demikian juga dengan keakraban masing-masing member. Hingga pada suatu waktu, sebagai owner sekaligus pendiri milis FM, Astrid menarik dua sahabatnya, yakni Tia dan Maya untuk membantu menjadi moderator. Di sela-sela kesibukannya sebagai karyawan dan seorang ibu, mereka berdua rajin mem-posting berbagai artikel tentang pendidikan keluarga. Artikel tersebut di-posting untuk menjawab setiap pertanyaan yang beredar di milis. Dengan alasan ingin lebih concern ke proses kehamilannya, Astrid pun melimpahkan jabatan owner-nya kepada Tia, salah seorang moderator FM hingga sekarang ini.

Saat ini, FM dikelola oleh enam orang moderator. Di antaranya adalah Tia (Jakarta), Ika (Jakarta), Molly (Jakarta-Bandung), Tantri (Jakarta), Liza (Batam) dan Wenny (Australia). Mereka berenam secara bersama-sama mengelola Milis FM dari masing-masing kota tempat mereka berada. Setiap kegiatan yang diadakan FM diatur dan direncanakan secara kolektif oleh keenam moderator tersebut.

Sejak dikelolah oleh owner dan moderator itulah, FM mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tercatat sekitar 400-an orang telah terdaftar menjadi member FM. Mereka selalu melakukan komunikasi lewat internet. “Kami memang jarang sekali bertemu. Kebanyakan lewat internet, melalui milis,” ungkap Tia.

Hingga saat ini, sudah banyak kegiatan off-line yang telah diadakan FM, terutama kegiatan charity. Mulai dari kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, hingga membagikan paket hari raya untuk kaum miskin yang giat bekerja seperti pemulung dan penyapu jalan. Selain itu, kelompok ini juga mengumpulkan dana dan pakaian untuk disumbangkan kepada para korban tsunami di Aceh dan Nias serta korban gempa di Yogyakarta.

Tidak hanya itu, FM juga memberikan sumbangan kepada pihak-pihak yang kurang beruntung lainnya. Seperti membiayai operasi anak penderita penyakit hydrocephalus yang kekurangan biaya. Kelompok ini juga masih giat menggelar berbagai kegiatan komersil untuk charity, seperti Garage Sale.

Meski komunikasi para member FM kebanyakan hanya melalui internet, mereka dapat meluangkan waktu untuk menghadiri kegiatan charity yang diadakan FM. Terbukti, ketika digelar kegiatan donor darah yang diadakan Sabtu (10/2) lalu, banyak anggota FM yang hadir dan ikut berpartisipasi. Bahkan orang luar FM pun ikut mendonorkan darah demi membantu sesama.

Tidak Diagendakan. Untuk rencana ke depan, Tia mengaku bahwa FM tidak pernah merencanakan kegiatan yang akan mereka adakan. “Kami nggak pernah mengagendakan setiap kegiatan,” ujar Tia. Berdasarkan pengalaman, setiap kegiatan yang mereka adakan, merupakan ide yang terlontar begitu saja dari para member. Tak heran, owner atau para moderator yang menjadi pengurus komunitas Funky Mom, tak pernah merencanakan kegiatan charity atau kegiatan lainnya selama kurun waktu tertentu.

Selain kegiatan charity, FM sebagai komunitas milis di internet juga kerap mengadakan kegiatan sharing antarmember. Sharing biasanya dilakukan untuk membahas informasi pendidikan keluarga yang diadakan secara insidentil, tanpa perencanaan sebelumnya. Kegiatan ini biasanya disebut dengan acara ngumpul-ngumpul yang dihadiri oleh sebagian besar member. Dalam acara seperti inilah, mereka saling berbagi informasi. Yang unik, meski semua kegiatan hanya dikomunikasikan melalui dunia maya, para anggota pasti hadir dalam acara ngumpul-ngumpul. Kalau ada pertemuan langsung, tidak sedikit member yang membawa serta anak-anaknya. Suasana menjadi ramai dengan gelak tawa para ibu dan suara riuh anak kecil.

Meski FM mengalami perkembangan cukup pesat, baik dari segi jumlah member maupun jumlah kegiatan, Irma yang juga salah seorang member FM mengaku pada tahun 2006 lalu, FM kurang banyak menggelar kegiatan. “Tahun 2006, memang sedikit sekali kegiatannya. Mungkin karena anggotanya lagi sibuk,” ungkap Irma. Meski begitu, arus komunikasi dan informasi di dunia maya tetap lancar. Itu sebabnya, seiring banyaknya musibah yang terjadi di bumi pertiwi, anggota Milis FM pun tergerak hatinya untuk mengulurkan tangan bagi para korban bencana banjir.

Kegiatan yang digelar Milis FM, memberikan banyak manfaat. Baik bagi anggotanya sendiri, maupun bagi orang di luar FM. Para member mendapatkan banyak informasi mengenai pendidikan anak dan keluarga. Mereka juga dapat mempererat tali persahabatan dengan member lainnya dari berbagai daerah melalui internet. “Kami memetik banyak banyak sekali manfaat. Dengan bergabung bersama Milis FM, saya bisa membahagiakan anak-anak dan suami,” ujar Aning, salah seorang member sembari tersenyum simpul.

Hal yang sama juga diungkapkan Molly. Janda satu anak ini juga mendapatkan banyak manfaat dengan bergabung bersama komunitas FM. Sebagai single parent, ia membutuhkan banyak informasi mengenai cara mendidik anak dengan baik dan benar. Ibu-ibu muda itu ternyata tidak hanya funky dalam penampilan, tetapi juga sangat ‘funky’ dalam mengulurkan tangannya kepada sesama yang membutuhkan. Fajar

Side Bar 1….

Setiati Rezeki, 28 (Owner Funky Mom)

Di Tangannya, FM Berkembang Pesat

Sosok wanita berkerudung dan berkacamata ini memang selalu ada di barisan depan FM. Setiapkali ada kegiatan FM, Setiati Rezeki selalu hadir. Wanita yang akrab dipanggil Tia ini adalah owner Milis Funky Mom. Tia menjadi motivator bagi rekan-rekannya untuk selalu aktif di komunitas FM. “Setelah Astrid dan Icha tidak sanggup meneruskan kegiatan ini, maka saya yang diangkat,” ungkap Tia. Sebelum diangkat menjadi owner FM, Tia menjabat sebagai salah satu moderator yang selalu mengatur jalannya milis. Selain itu, ia bersama moderator juga selalu mem-posting artikel mengenai pendidikan anak dan keluarga ke dalam milis.

Sosok Tia kemudian dipilih menggantikan Astrid dan Icha yang sebelumnya menjadi pendiri FM. Sejak saat itu, FM berkembang pesat dan memiliki ratusan member di dunia maya. Di internet sendiri, banyak milis yang dibentuk hampir serupa dengan Funky Mom. Di antaranya adalah Dunia Ibu, serta milis-milis yang dibentuk oleh media cetak untuk mengakomodir pembaca yang berasal dari kalangan ibu. Meski begitu, hingga saat ini, FM menjadi salah satu milis yang berhasil menarik banyak member. Selain itu, FM juga mampu menggelar kegiatan-kegiatan off-line di luar dunia internet.

Ibu satu anak ini mengaku bahwa pengetahuannya tentang mendidik anak sangat kurang. Karena itu, ia memutuskan untuk bergabung dengan komunitas milis FM dengan harapan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang bagaimana mendidik anak yang baik dan benar. “Saya bergabung dengan FM sejak belum menikah,” kenang Tia. Bergabung dengan FM sejak sebelum menikah, membuat Tia semakin memperbanyak bekal tentang cara mendidik anak. Zaqi, anaknya yang masih berumur 3 tahun pun dididiknya berdasarkan pengetahuan yang ia dapatkan dari berbagai sumber. Diko sebagai suaminya, memberikan mendukungan penuh apa yang dilakukan istrinya tersebut. Fajar

Side Bar 2….

Molly Maulina, 34 (Moderator dan Member Funky Mom)

Single Parent yang Bolak Balik Jakarta-Bandung

Ternyata tidak semua member FM masih memiliki keluarga yang utuh. “Banyak juga yang single parent,” ujar Ika, moderator FM. Salah satunya adalah Molly Maulina, moderator sekaligus member FM ini ternyata adalah ibu muda yang menyandang status single parent. Ia seorang diri merawat dan mendidik anak semata wayangnya. Anaknya yang masih berumur 9 tahun tersebut, kini tinggal bersama kerabatnya di Bandung. Sedangkan Molly tinggal di Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan konsultan IT.

Seminggu sekali, Molly pulang ke Bandung untuk bertemu anaknya. “Setiap Sabtu dan Minggu, saya pulang ke Bandung. Sedangkan dari Senin hingga Jumat, saya harus tinggal di Jakarta untuk bekerja sebagai IT engineer,” ujar Molly. Selain meluangkan waktu antara pekerjaan dan anak, ternyata Molly juga mampu meluangkan waktu untuk Funky Mom. Sebagai moderator, ibu muda yang bercerai dari suaminya ini bertanggungjawab mengurusi segala kegiatan FM. Itu sebabnya, ia kerap pulang ke Bandung untuk bertemu dengan anak. Selain untuk menjenguk anaknya, Molly juga menjadi koordinator member FM di Bandung. Di Kota Kembang itulah, ia mengajak para ibu muda untuk bergabung dengan komunitas FM.

Dengan mengikuti komunitas FM, wanita asli Sunda ini mendapatkan banyak manfaat. Salah satunya adalah menambah teman atau sahabat dari kalangan ibu-ibu. Di FM pulalh, ia dapat berbagi informasi dan berbagi pengalaman dalam mendidik anak dengan sesama member. Bahkan statusnya sebagai single parent dapat dijadikan informasi cukup berharga bagi member lainnya. Kini, ia harus bekerja untuk tiga tugas yang sama-sama membutuhkan perhatian. Pekerjaan, anak dan FM. Bersama ketiga tugas inilah, Molly membagi waktunya sehari-hari. Fajar

Side Bar 3…

FM Peduli Banjir Jakarta

Selain melakukan kunjungan ke beberapa tempat, seperti panti asuhan dan panti jompo, FM juga pernah menggelar acara garage sale. Yakni acara di mana para anggota FM menjual berbagai barang-barang kebutuhan. “Dana untuk membeli barang-barang tersebut dikumpulkan dari para member,” ungkap Aning, penanggungjawab garage sale.

Setelah dana terkumpul dari para member, kemudian digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang akan dijual kembali. Acara ini digelar tanggal 4 Maret 2007 lalu di Bintaro pada sebuah rumah milik seorang member FM. Mereka menjual berbagai barang, di antaranya pakaian anak dan dewasa, hingga barang kebutuhan yang diperlukan ibu rumah tangga.

Acara garage sale terbilang cukup sukses. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembeli yang berdatangan ke acara tersebut. Bahkan, mereka berhasil menjual hampir semua barang yang ditawarkan. Dari usaha ini, mereka berhasil meraup keuntungan cukup besar. Namun, keuntungan ini tidak digunakan untuk kepentingan anggota. Mereka justru menghimpun dana tersebut untuk disumbangkan kepada para korban banjir di Jakarta. Banjir besar di Jakarta awal Februari 2007 lalu membuat para member FM tergerak hatinya untuk melakukan kegiatan yang berguna bagi korban banjir. Barang kebutuhan itu diserahkan Sabtu (17/3) kemarin kepada para korban banjir. Fajar

2 comments:

rajagrosirkosmetik said...

Terimakasih Sudah Invited, Disini
Tempatnya Pusat PARFUM BRANDED, Produk Perawatan
WAJAH, dan Perawatan TUBUH.

Salam, Http//rajagrosirkosmetik.com

Mr. Sony
382CE940
085.64.993.7987

SEHAT | AMAN | MURAH | HALAL

www.bisniscantikbunda.inf said...

terima kasih suda di add,ibu rumah tangga mempunyai kebebasan financial setiap orang pasti menginginkannya,

yuk seperti apa bisa lihat di www.bisniscantikbunda.info