Tuesday, April 20, 2010

Kisah Bayi yang Lahir dari Rahim Ibu Seorang Perawan di Sulsel

Memiliki Tatto Bertuliskan Lafadz Allah, Muhammad dan Nama Malaikat di Kulit Tubuhnya

Bayi lahir tanpa ayah alias lahir dari hubungan di luar nikah mungkin bukan berita luar biasa. Tapi jika bayi lahir tanpa adanya persetubuhan pria dan wanita pastilah terdengar aneh dan tidak masuk akal. Kejadian itulah yang kini terjadi di daerah Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Tak hanya itu saja keanehan yang dimiliki bayi tersebut, pasalnya si bayi juga memiliki tatto bertuliskan lafadz Allah dan Muhammad serta nama malaikat di kulit beberapa bagian tubuhnya sejak lahir. Lalu, bagaimana cerita sebenarnya yang sempat menghebohkan warga Sulawesi Selatan ini?

Cuaca panas terik menyambut kedatangan Realita di kota Makassar (11/12). Tiga jam perjalanan harus ditempuh dari Kota Makassar untuk mencapai Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Suasana pegunungan di sepanjang pesisir pantai menemani perjalanan Realita. Sesampainya di Barru, suasana jauh berbeda dengan suasana kota besar pada umumnya. Hanya sedikit kendaraan yang berlalu lalang di sepanjang jalan di daerah tersebut. Tidak sulit menanyakan kepada salah satu warga tentang keberadaan bayi yang lahir dengan tatto bertuliskan lafadz Allah, Muhammad, dan nama malaikat di kulitnya itu. Kelahiran bayi ‘ajaib’ tersebut memang cukup menghebohkan warga Kabupaten yang berjarak 112 KM dari kota Makassar tersebut. Bahkan hampir sebagian besar warga di Sulawesi Selatan telah mengetahui mengenai keberadaan bayi ‘ajaib’ itu.

Tinggal di Pulau Terpencil. Beberapa hari sebelumnya, Kabupaten Barru memang kerap dikunjungi oleh warga luar yang hendak melihat secara langsung mengenai keberadaan bayi ‘ajaib’ itu. Bahkan, nelayan-nelayan di sepanjang pinggir pantai mendapat ‘rezeki’ dengan banyaknya pengunjung yang menyewa perahu untuk dapat mencapai pulau Panikian, tempat si bayi ‘ajaib’ berada. Sekitar setengah jam perjalanan harus ditempuh untuk menyeberang dengan menggunakan perahu nelayan ke pulau tersebut. Pulau Panikian terlihat dari kejauhan. Pulau itu hanya ditempati oleh beberapa keluarga saja. Hanya ada sekitar enam keluarga yang tinggal di pulau yang berukuran tidak begitu besar tersebut. Mata pencaharian mereka sebagian besar adalah nelayan dengan penghasilan yang tidak tentu.

Sesampainya di Pulau Panikian, suasana nampak sepi. Hanya ada segelintir pria terlihat tengah sibuk memperbaiki perahu sederhana yang mereka miliki. Beberapa anak kecil juga nampak tengah asyik bermain di pantai. Kehidupan warga di Pulau Panikian memang terlihat sangat bersahaja. Meski tidak dialiri listrik, mereka tetap mampu menyalakan lampu melalui mesin diesel yang dimanfaatkan oleh warga secara bersama-sama. Rumah-rumah panggung menghiasi pemandangan di pulau tersebut. Pepohonan tinggi besar juga menjadi penghuni di Pulau Panikian. Meski terkesan terpencil, roda kehidupan warganya masih dapat berputar dengan baik. Seminggu sekali, warga menyeberang ke kota untuk berbelanja bahan makanan. Rutinitas itu biasa dilakukan bila air laut tidak pasang. Namun, bila ombak sudah tinggi dan tak mampu diseberangi oleh perahu sederhana yang mereka miliki, para warga ini tidak memaksakan berbelanja bahan makanan dan lebih memilih mengandalkan hasil tangkapan melaut sebagai makanan sehari-hari.

Tanpa Berhubungan Intim. Begitulah sekelumit keseharian warga Pulau Panikian. Termasuk salah satunya adalah sebuah keluarga yang sempat menjadi sorotan karena kelahiran si bayi ‘ajaib’. Sebutan ajaib memang melekat pada bayi yang lahir pada 25 November 2007 lalu. Pasalnya, sang ibu, wanita cantik bernama Kasmira (19) mengaku belum pernah berhubungan intim dengan seorang lelaki apalagi menikah. Pengakuan itulah yang membuat sebagian besar masyarakat Sulawesi Selatan terperangah. Tak hanya itu saja, beberapa buah tulisan layaknya tatto terlihat di kulit si bayi. Di telapak tangan kanan, lafadz Allah dalam bahasa Arab tertulis dengan jelas. Di telapak tangan kirinya, tertulis lafadz Muhammad. Masih dalam lafadz Arab, di lengan kanannya tertulis Muhammad Ali, di pundak kanan tertulis nama malaikat Jibril, sedangkan di pundak kirinya malaikat Mikail. Selain itu, di telapak kaki kanan tertulis malaikat Israil dan di telapak kaki kirinya tertulis malaikat Israfil. Di bagian perutnya juga tergambar sebuah gambar yang menyerupai sebuah bintang. Di bagian kening kepala si bayi juga tertulis garis vertikal sebanyak 3 buah yang hampir mirip dengan huruf Alif yang sejajar. Keanehan-keanehan itulah yang membuat kelahiran sang bayi sangat menghebohkan warga sekitar.

Berbagai keanehan dan keajaiban yang dimiliki bayi yang kemudian diberi nama Muhammad Ali ini memang mengundang pro dan kontra. Ada sebagian warga yang mempercayai kebenaran tatto dan pengakuan dari Kasmira. Sebagian lainnya menganggap pengakuan tersebut sebagai sebuah kebohongan belaka. Meski demikian, tetap saja kelahiran Muhammad Ali menjadi sebuah sensasi tersendiri di Sulawesi Selatan. Keberadaan sang bayi tersebut memang berawal dari pengakuan Kasmira yang mengatakan bahwa ia tak pernah melakukan hubungan intim dengan pria. Kasmira sendiri lahir di Wamena pada 4 April 1988. Ia merupakan anak pasangan Ba’du (52) dan Siti Rajab (48). Kasmira adalah anak kedua dari empat bersaudara. Ia bukanlah gadis yang pandai bergaul. Sehari-hari ia hanya membantu pekerjaan sang ibu. Bahkan untuk pergi menyeberang dan pergi ke kota saja jarang dilakukannya. Kasmira dikenal sebagai anak gadis pendiam dan lugu. Bila gadis seumurannya tengah asyik-asyiknya berjalan di mal, maka berbeda halnya dengan Kasmira. Tak sekalipun, ia berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan dan tempat keramaian lainnya.

Gadis Pendiam. Kasmira hanyalah seorang gadis tamatan SD Inpres Kerongkong, Sulawesi Selatan. “Saya nggak mau melanjutkan lagi,” ungkapnya kepada Realita. Kemampuan keluarganya yang sederhana memang tak memungkinkan bagi Kasmira melanjutkan sekolahnya. Alhasil, ia hanya mampu bersekolah di Sekolah Dasar (SD) saja. Selepas tamat SD, Kasmira hanya berdiam diri di rumah. Ia kerap membantu ibunya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Kedua orang tuanya memang sempat tinggal di Wamena, kota kelahiran Kasmira sejak tahun 1987. Di kota bagian timur Indonesia itu, Ba’du bekerja sebagai seorang pedagang. Tepat 10 tahun kemudian, ketika Kasmira masih berumur 5 tahun, mereka memutuskan untuk kembali ke Barru dan tinggal di Pulau Panikian. Pasalnya, keluarga Ba’du memang sangat mencintai tanah kelahirannya tersebut walaupun daerah tersebut merupakan daerah terpencil.

Selama di Wamena, Ba’du mengadopsi seorang laki-laki bernama Tajuddin (36). Tajuddin merupakan seorang anak perantauan yang juga berasal dari Kabupaten Barru. Sejak tahun 1994, Tajuddin menjadi anggota baru dalam keluarga Ba’du. Ketika Ba’du bersama keluarga lainnya memutuskan untuk pindah ke Pulau Panikian, Tajuddin pun diajaknya serta.

Kasmira kecil tumbuh dan besar sebagaimana anak-anak lain pada umumnya. Yang membedakan hanyalah sifatnya yang pendiam dan tidak mudah bergaul dengan warga sekitar. Ia dikenal sebagai gadis yang lebih banyak menutup diri. Setelah beranjak dewasa, ia bahkan tidak memiliki teman laki-laki. Meski hanya lulusan SD, Kasmira sangat pandai mengaji. Tak heran memang, mengingat sang ibunda merupakan seorang guru mengaji di Pulau Panikian. “Saya mengajar ngaji anak-anak di sekitar sini,” aku Siti Rajab sembari terbata-bata bercampuraduk dengan bahasa Bugis. Didikan kedua orang tua Kasmira memang sangatlah disiplin. Keluarga ini dikenal sebagai keluarga yang taat beragama. Setiap anggota keluarga tak pernah ketinggalan melakukan ibadah dan ajaran Islam lainnya. “Kita selalu diajarkan untuk rajin shalat dan mengaji,” ungkap Kasmira. Siti Rajab memang membuka tempat pengajian di rumahnya. Pengajian tersebut dikhususkan untuk anak-anak. Walaupun anak-anaknya tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, namun kedua orang tuanya sangat menanamkan didikan agama yang kuat. Tak heran, ketika Kasmira menginjak umur belasan tahun, ia mulai memakai jilbab untuk menutupi auratnya. Kesehariannya, ia juga selalu memakai jilbab. Jikalau ada laki-laki yang bertamu ke rumahnya, pastilah Kasmira akan langsung masuk ke dalam kamar dan tak mau keluar karena sifatnya yang pemalu.

Mimpi Bertemu Kakek Tua. Jauh sebelum kelahiran Muhammad Ali, Kasmira sempat bermimpi yang cukup aneh. Tepat di malam Jum’at, Kasmira bermimpi bertemu dengan seorang kakek tua. Di mimpi tersebut, sang kakek berkata akan menitipkan sesuatu kepada Kasmira. “Tapi saya nggak tahu dia mau menitipkan apa,” aku Kasmira. Setelah itu, sebuah cahaya terang langsung masuk ke dalam perutnya. Kasmira tidak berpikir aneh tentang mimpi tersebut. Menurutnya, itu hanyalah mimpi biasa dan bukanlah sebuah pertanda penting dalam hidupnya. Pada saat mengandung pun, ia tak menyadari bahwa di dalam perutnya berkembang sosok janin laki-laki yang nantinya akan lahir ke bumi. Apalagi perutnya juga tidak terlihat membesar. “Saya tidak sadar bahwa saya hamil, karena saya masih rutin haid,” tuturnya dengan logat Bugis. Selang beberapa bulan kemudian, tepat pada tanggal 25 November pagi hari barulah ia tersadar bahwa selama ini ia tengah mengandung. Karena pada pagi hari yang cerah itulah keluar sosok bayi mungil berjenis kelamin laki-laki. Kelahiran bayi itu sangat membuat Kasmira dan sang ibu yang kala itu menyaksikan peristiwa itu terkejut. “Saya sempat tidak percaya bahwa saya melahirkan bayi,” ungkap Kasmira. Sebelum melahirkan, perutnya memang terasa mulas. Awalnya, ia menganggap sebagai sakit perut biasa.

Namun apa mau dikata, kelahiran bayi ternyata benar-benar terjadi. Padahal diakui Kasmira, ia tak pernah melakukan hubungan intim dengan seorang laki-laki. Selain itu, bayi yang terlahir tersebut juga memiliki keanehan dengan banyaknya tatto berbagai tulisan di beberapa bagian tubuhnya. Peristiwa itu pun membuat heboh warga sekitar. Mereka ingin membuktikan kebenaran berita yang beredar dengan mendatangi rumah Kasmira. Selain mimpi bertemu kakek, Kasmira tak pernah lagi bermimpi aneh ataupun mengalami kejadian unik lainnya.

Pada hari ketujuh setelah Muhammad Ali lahir, tulisan di beberapa bagian tubuhnya mulai memudar. Kasmira dan anggota keluarga lainnya pun merasa kebingungan dengan mulai menghilangnya tulisan di kulit sang bayi. Tepat di hari kesembilan, semua tulisan yang ada di bagian tubuh bayi menghilang secara total. Hal tersebut kembali membuat gempar warga sekitar. Mereka beranggapan bahwa Kasmira dan keluarganya telah berbohong dan sengaja membuat tulisan di kulit sang bayi. Akan tetapi, tuduhan tersebut tentu saja disangkal Kasmira. Dengan wajah lugunya, ia mengaku tidak mengetahui mengenai memudarnya tulisan yang berada di kulit sang bayi. “Itu kehendak Allah, tapi yang pasti tulisan itu sudah ada sejak lahir,” ungkapnya tegas. Tuduhan berbohong dan menipu warga, dianggap Kasmira sebagai angin lalu. Baginya, keyakinan bahwa ia masih gadis dan tulisan di kulit anaknya itu adalah benar adanya. Sejak saat itu pula, Kasmira memutuskan untuk mengubah nama anaknya dengan nama Zainal Bachri. “Saya lebih suka dengan nama itu,” jelasnya singkat.

Walaupun Kasmira mengaku bahwa ia pada awalnya tidak percaya dengan apa yang dialaminya, tapi ia merasakan sendiri kejadian tersebut. Kini, setelah tulisan-tulisan di kulit anaknya memudar dan menghilang, ia akan terus merawatnya. “Saya akan mendidiknya sampai besar,” ujarnya singkat. Namun bila nantinya Muhammad Ali akan bertanya mengenai keberadaan sang ayah kandungnya, pastilah Kasmira akan merasa kebingungan dengan jawaban yang dilontarkannya nanti. Meski anak tersebut lahir tanpa diduga, rasa kasih sayang tak pernah berhenti mengalir dari Kasmira kepada putera semata wayangnya itu. Walaupun belum terbiasa mengasuh anak, Kasmira mulai belajar dari ibunya.

Meski kini Kasmira masih berumur 19 tahun, ia tetap berusaha untuk menjadi ibu yang baik bagi bayi yang lahir dari rahimnya tersebut. Baginya, anaknya itu merupakan titipan Allah yang memang sudah seharusnya dirawat dan dibesarkan dengan baik. Walaupun proses terjadinya sang bayi tidaklah sebagaimana mestinya. “Saya akan merawat bayi ini karena dia adalah anak kandung saya,” ujarnya sembari menggendong Muhammad Ali dengan penuh rasa kasih sayang.

Sementara itu saat Realita mengobrol dengan warga di kepulauan itu, Realita sempat mendapat kabar, bahwa lahirnya Muhammad Ali, adalah berkat hubungan gelap Kasmira dengan kakak angkatnya Tajuddin yang meski sudah menikah dan punya anak masih tinggal serumah. Kabar lainya menyebutkan, Kasmira yang berwajah cantik itu dihamili oleh pejabat Pemda setempat, maklum pulau tempat tinggal Kasmira kerap dijadikan lokasi memancing para pejabat.

Setelag dikonfirmasi hal tersebut, Kasmira tetap berikukuh, bahwa ia tidak pernah berhubungan intim dengan siapapun.Fajar

Side Bar 1…

Siti Rajab, Ibunda Kasmira

Menjadi Percaya Setelah Melihat Sendiri Proses Persalinan Kasmira

Seperti halnya Kasmira yang tidak menyadari kehamilan dirinya, sang ibu juga merasakan hal serupa. Bahkan ia sempat tak percaya ketika di pagi hari pada 25 November silam, Kasmira merasakan mulas di perutnya. “Waktu itu dikiranya hanya sakit perut biasa,” kenang Siti Rajab (48). Namun tak disangka, yang keluar adalah seorang anak bayi. Proses kelahiran cucunya pun bukanlah bertempat di rumah sakit atau puskesmas, melainkan di rumahnya sendiri. Tak ada bidan dan dokter yang membantu persalinan sang anak. Kala itu di rumah hanya ada Siti Rajab dan Kasmira. Suami sekaligus ayah Kasmira tengah berada di laut untuk menangkap ikan.

Anehnya, pada saat proses persalinan tak ada darah yang keluar, sehingga membuat keduanya tak percaya dengan apa yang dilihat. Terlebih lagi setelah melihat kulit sang bayi yang dipenuhi dengan berbagai tulisan lafadz Allah, Muhammad, dan nama malaikat yang menjadi pertanda kebesaran sang Pencipta. Meski kehadiran anggota baru dalam keluarga tersebut tidak diharapkan, keduanya merasakan kebahagiaan karena telah dititipkan seorang anak dari Allah. Kabar pun lantas menyebar dari mulut ke mulut dengan cepatnya. Bahkan sampai di daerah seberang. Alhasil, banyak warga yang berbondong-bondong datang ingin melihat kebenaran berita tersebut. Di matanya, Kasmira memang merupakan anak pendiam ketimbang anak-anak lainnya. Kasmira juga tak pernah mengutarakan niatnya menikah kepada dirinya. “Ada beberapa laki-laki yang mendekati dia tapi dianya memang tidak mau menikah,” tutur Rajab. Meski begitu, diakui Rajab, Kasmira sangat menyukai anak-anak kecil. Ia juga dikenal dekat dengan anak-anak kecil di lingkungan rumahnya. Berdasarkan sepengetahuan Rajab, anak keduanya tersebut tak pernah berpacaran dengan seorang lelaki. Bahkan diakuinya, bertemu dengan laki-laki pun sangat jarang dilakukannya. Tak pelak, ia sangat terkejut ketika melihat anaknya melahirkan anak bayi. Fajar

Side Bar 2…

dr. Anugerah, Dokter di RSUD Barru, Sulawesi Selatan

Terkadang ada beberapa tanda lahir yang dapat hilang, dan ada yang dapat bertahan lama hingga si anak tumbuh besar”

Dari sisi medis, pengakuan Kasmira memang tidaklah masuk akal. Hal tersebut diakui Anugerah, dokter yang sempat menangani Kasmira saat dirawat di rumah sakit. Terlebih lagi Kasmira telah menjalani proses melahirkan dengan normal. “Sulit memeriksa keperawanan wanita bila telah melahirkan,” ungkap dokter wanita berjilbab ini. Berdasarkan medis pula, tak akan mungkin bila seorang perempuan dapat hamil tanpa melakukan hubungan intim dengan laki-laki. “Perempuan harus dibuahi oleh laki-laki, barulah terjadi kehamilan,” ujar Anugerah.

Untuk memeriksa kebenaran orang tua dari Muhammad Ali, perlu diadakan pemeriksaan DNA. Kasmira sendiri sempat dirawat di RSUD Barru selama seminggu. Kala itu, kesehatan Kasmira menurun drastis selepas melahirkan anaknya. “Dia memiliki anemia,” ungkap dr Anugerah. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Kasmira juga diyakini menjalani persalinan normal sebagaimana perempuan pada umumnya. Sehingga Anugerah meyakini bahwa tidak mungkin Kasmira dapat hamil tanpa berhubungan intim dengan laki-laki.

Selama ini, yang sudah dilakukan pihak rumah sakit adalah sebatas pemeriksaan golongan darah. Muhammad Ali memiliki golongan darah AB sedangkan golongan darah Kasmira adalah B. “Ada kecocokan dari segi golongan darah, tapi golongan darah bukanlah sebuah kepastian karena itu bisa saja merupakan suatu kebetulan,” tutur Anugerah menjelaskan. Meski dari segi medis, pengakuan Kasmira tak mungkin benar. Pada kenyataannya, Kasmira tetap saja mengaku bahwa ia benar-benar tidak melakukan hubungan intim sama sekali dengan pria lain. Sedangkan mengenai tatto yang dimiliki bayinya, Anugerah tidak dapat memastikan kebenaran dari tulisan tersebut. Pasalnya, tulisan yang tertera di kulit sang bayi dapat berasal dari apa pun. “Terkadang ada beberapa tanda lahir yang dapat hilang, dan ada yang dapat bertahan lama hingga si anak tumbuh besar,” ungkapnya sembari menutup pembicaraan. Fajar

Side Bar 3…

AKP Amiruddin, SH., Kasatreskrim Polres Barru

Melakukan Penyelidikan Kebenaran Pengakuan Kasmira

Pengakuan Kasmira memang sempat menggemparkan daerah Sulawesi Selatan. Tak hanya itu saja, banyaknya warga yang mengunjungi Pulau Panikian juga membuat kondisi menjadi tak terkendali. Tak pelak, pihak kepolisian mengambil tindakan pengamanan terhadap Kasmira dan keluarganya termasuk sang bayi. “Kita hanya mengawasi warga yang berdatangan ke rumah Kasmira dan mengamankan keadaan,” AKP Amiruddin, SH., Kasatreskrim Polres Barru

Tak hanya itu saja, pihak Polres Barru juga sempat melakukan interogasi terhadap Kasmira dan anggota keluarga lainnya tentang kebenaran pengakuan Kasmira yang tak pernah melakukan hubungan intim sebelum melahirkan. Meski demikian, Kasmira tetap mengaku tak pernah berhubungan intim pada saat ditanyai oleh pihak kepolisian.

Amiruddin mengaku bahwa kejadian ini merupakan pertama kalinya di Kabupaten Barru. “Belum pernah ada kejadian heboh lainnya sebelum ini,” ungkap Amiruddin sembari tersenyum. “Masa sih zaman sekarang masih ada hal-hal seperti itu,” lanjutnya sambil tidak percaya. Rencananya, pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan DNA untuk membuktikan pengakuan Kasmira. Kasus ini juga diakui Amiruddin bukanlah kasus biasa. Kalaupun pengakuan Kasmira tidak benar, menurutnya, tetap saja kasus ini bukanlah kasus penipuan. “Siapa yang ditipu, karena orang-orang yang berdatangan karena keinginannya sendiri dan bukan karena ajakan dari si ibunya (Kasmira, red),” tutur Amiruddin. Tindakan polisi pun diakuinya karena untuk mengamankan kondisi sang bayi yang masih lemah.

Pihak kepolisian curiga bahwa Kasmira dihamili oleh seseorang. Namun, karena hal tersebut merupakan aib, mereka tidak mau berterus terang mengenai kebenarannya. Namun kecurigaan polisi tersebut tetaplah sia-sia. Pasalnya Kasmira beserta anggota keluarganya yang lain tetap mengaku seperti sebelumnya. Mereka tidak sedikitpun mengubah pengakuan. “Secara logika, kejadian itu tak mungkin terjadi,” ujar Amiruddin. Fajar

Side Bar 4…

Ustadz Rafiuddin, Kepala Yayasan Unwanul Khairiyah, Depok

Ini merupakan pertanda akhir zaman”

Seorang manusia itu pada dasarnya dilahirkan karena adanya hubungan intim antara pria dan wanita. Hubungan intim yang sah antara seorang laki-laki dan perempuan dan menghasilkan anak sebagai buah cinta mereka merupakan ketetapan Allah SWT. Dengan munculnya pengakuan bahwa seseorang melahirkan tanpa berhubungan intim dengan pria atau wanita berarti orang itu sudah menyalahi ketetapan Allah SWT dan hal tersebut melenceng dari ajaran yang telah ditetapkan. Sehingga perlu diteliti asal usulnya lebih lanjut. Dalam Al-Qur’an dan Hadist, ada empat ketetapan Allah yang sudah ditentukan diantaranya adalah:

  1. Manusia tidak ada ayah dan ibu itu hanya terjadi pada Nabi Adam.

  2. Ada ayah tetapi tidak ada ibu itu hanya terjadi kepada Siti Hawa yang diambil dari tulang rusuk lelaki.

  3. Ada ibu tidak ada ayah itu hanya terjadi pada Nabi Isa yaitu ketika Mariam melahirkan Nabi Isa.

  4. Wajib ada ayah dan ibu itu terjadi pada zaman setelah Nabi Adam dan Siti Hawa hingga sekarang.

Saat seseorang mengalami kejadian aneh seperti seorang ibu yang melahirkan anaknya dan mengaku masih perawan kemudian dia melahirkan seorang anak dan di dalam tubuh anak itu terdapat tanda-tanda yang bertuliskan Arab, itu merupakan suatu ujian atau petunjuk bahwa telah datang akhir zaman dimana kita dihadapkan pada suatu jalan dan kita harus memilih jalan mana yang akan kita tempuh, ke kirikah atau ke kanan? Semakin taatkah kita kepada Allah atau semakin kufurkah kita terhadap Allah SWT? Ketika zaman Nabi Muhammad SAW, Allah telah memberitahukan kepada Rasul bahwa akan datang akhir zaman dan muncul berbagai tanda-tanda yang menurut manusia sangat di luar akal sehat. Tanda-tanda itu seperti, banyaknya aliran sesat dan banyaknya kejadian-kejadian aneh yang ada di muka bumi. Heny

1 comment:

Didien said...

pathenogenesis ... jarang terjadi tapi kemungkinannya itu ada

subhanallah