Bermunculannya beberapa orang yang berprofesi sebagai motivator tak pernah menenggelamkan namanya sebagai motivator nomor wahid di Indonesia. Sebaliknya, Andrie Wongso justru semakin dikenal sebagai Sang Pembelajar yang memiliki segudang pengalaman hidup berharga untuk dibagikan kepada masyarakat. Termasuk pengalamannya saat ingin merengkuh sukses meski ia berasal dari keluarga miskin dan tak pernah menamatkan pendidikan SD-nya. Bagaimana pengalaman hidup pria yang telah menekuni profesi sebagai seorang motivator sejak 25 tahun lalu ini?
Sukses adalah milik saya.
Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu.
Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan, dan memperjuangkannya dengan sepenuh hati..
Di sela-sela kesibukannya mengisi berbagai acara seminar motivasi di berbagai tempat, Andrie masih sempat meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang dengan realita. Di ruang kerjanya yang tak begitu besar, Andrie menata grup perusahaannya yang bergerak di berbagai bidang. Terdapat sebuah poster bergambar Bruce Lee terpampang jelas di dinding ruang kerjanya. “Bruce Lee adalah salah satu tokoh idola saya,” ungkap Andrie memulai perbincangan pada Jumat (9/10) siang.
Keluarga Miskin. Andrie Wongso terlahir dari sebuah keluarga miskin di Malang, Jawa Timur. Kehidupannya sangatlah memprihatinkan. Anak kedua dari tiga bersaudara ini harus ikut membanting tulang untuk membantu perekonomian keluarga. “Dulu, saya berjualan kue dari rumah ke rumah untuk bertahan hidup,” kenang Andrie. Dengan penuh semangat, Andrie muda berjualan kue dari toko ke toko demi membantu penghidupan keluarga. Kedua orangtuanya, (Alm) Budiman Wongso dan (Almh) Shierly, selalu mengajarkan sikap kerja keras dan ulet kepada ketiga anaknya. “Karena saya miskin, saya juga diajarkan untuk irit,” canda Andrie yang mengaku tak mengenal kata ‘pensiun’ ini.
Karena kemiskinannya pula, pria kelahiran 6 Desember 1954 ini harus berhenti mengenyam pendidikan saat masih duduk di bangku kelas 6 SD. Saat itu, sekolah Mandarin, tempatnya menuntut ilmu ditutup karena gejolak kondisi politik di dalam negeri. Kedua orangtuanya tak mampu untuk membiayai kepindahan sekolah dan iuran Andrie tiap bulan. Kendati tak mampu melanjutkan pendidikan, semangatnya tak pernah surut untuk memperbaiki kehidupan. Segala macam pekerjaan dilakoni Andrie selama pekerjaan tersebut dinilainya memiliki tiga karakter, yakni baik, benar, dan halal.
Selain mengerjakan berbagai pekerjaan yang dirasanya baik, Andrie juga menekuni hobinya yakni seni bela diri kungfu. “Di dalam kungfu itu banyak pelajaran yang dapat diambil,” ujar Andrie singkat. Kerap menonton aksi kungfu yang dilakukan Bruce Lee di layar kaca, menjadikannya sebagai pengidola legenda film kungfu tersebut. Tak ayal, Andrie pun mulai berlatih kungfu bersama teman-temannya. Saat usianya menginjak 22 tahun, Andrie memberanikan diri untuk merantau ke kota Jakarta.
Di ibukota, ia mendirikan perguruan kungfu 'Hap Kun Do' bersama teman-temannya. “Dengan kungfu, saya dapat membentuk mental positif yakni disiplin, tanggungjawab, pantang menyerah, dan ulet,” ungkapnya menjelaskan. Andrie juga menekuni berbagai pekerjaan mulai dari salesman sabun hingga pelayan toko. Dari hobi berlatih kungfu itu pula, Andrie mulai diajak oleh salah seorang temannya untuk menjadi seorang aktor di Taiwan. Booming film-film action kungfu, membuat Andrie tertarik untuk menjadi seorang aktor.
Aktor Film Kungfu. Tahun 1980, dengan tekad yang kuat, Andrie memberanikan diri mengadu nasib sebagai seorang aktor film kungfu di negara yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Pengalaman pertama menaiki pesawat akhirnya dirasakannya juga. Beranjak dari seorang yang tak pernah menamatkan pendidikan SD, tak menyurutkan semangatnya untuk beradu akting di dunia perfilman kungfu Taiwan.
Selama di Taiwan, Andrie membintangi kontrak tiga film kungfu sekaligus. Namun, tak pernah sekalipun, ia mendapat tawaran sebagai pemeran utama. “Kalau dilihat dari perjalanan seorang pelayan toko menjadi aktor film, itu sebuah kesuksesan. Tapi kalau sebagai aktor dan belum bisa menjadi pemeran utama, mungkin bisa disebut sebagai kegagalan,” kilah pria yang disebut-sebut sebagai motivator nomor satu di Indonesia ini. Merasa tak cocok dengan dunia perfilman, ditambah lagi dengan mulai merosotnya pamor film kungfu, Andrie pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta. “Gagal itu adalah vitamin untuk bisa sukses,” ujar pemilik koleksi ribuan buku ini.
Sekembalinya ke Indonesia, Andrie banyak menulis kata-kata mutiara yang didapat dari pengalaman hidupnya terdahulu. Ternyata, salah seorang teman kostnya kerap mencontek kata-kata mutiara yang dibuatnya. Sejurus kemudian, muncullah ide membuat kartu ucapan dengan kata-kata mutiara tersebut. Tujuannya tak lain adalah untuk memberikan motivasi kepada orang lain melalui kartu ucapan itu. Pada tahun 1985, dengan dibantu sang kekasih yang kini telah menjadi istri dan ibu dari ketiga anaknya, Haryanti Lenny, Andrie memulai bisnis kartu ucapan bermerek 'Harvest'. Boleh dibilang, secara tak langsung Andrie sudah terjun sebagai seorang motivator sejak mengeluarkan kartu ucapan ‘Harvest’, karena di dalam kartu ucapan tersebut terdapat kata-kata mutiara yang diciptakannya sendiri.
Perlahan tapi pasti, kartu ucapan 'Harvest' mulai berkembang pesat. Banyak kawula muda yang menggandrungi kartu ucapan 'Harvest' karena kata-kata mutiaranya yang menarik. Bahkan, kartu ucapan 'Harvest' sudah memiliki penggemar cukup banyak, yang tergabung dalam Harvest Fans Club. Andrie sempat dikenal sebagai raja kartu ucapan berkat kesuksesannya dalam menjual kartu ucapan 'Harvest'. Seiring dengan kesuksesannya, Andrie juga mulai kerap menjadi pembicara intern di PT Harvindo Perkasa, perusahaan miliknya. Sekitar akhir tahun 1990, Andrie juga memulai bisnis MLM dengan salah satu rekannya.
Andrie ternyata dapat menemukan bakatnya yang lain sebagai seorang motivator. Ia pun mulai mendapatkan tawaran untuk berbicara di berbagai acara seminar motivasi. “Saya menjadi motivator itu sebenarnya dampak dari spirit yang saya miliki,” ungkap Andrie yang masih nampak bugar di usianya yang tak muda lagi ini. Semenjak itulah sekitar tahun 1992, nama Andrie Wongso mulai dikenal masyarakat sebagai seorang motivator ulung. “Motivasi yang saya berikan itu adalah akibat dari kristalisasi pengalaman perjalanan hidup saya sejak saat masih miskin hingga sekarang,” tutur pria yang murah senyum ini.
SDTT TBS. Menurutnya, nasib seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri. Sehingga, bila ingin mendapatkan kesuksesan, maka harus mulai mengubah diri sendiri agar mampu mencapai kesuksesan tersebut. Ia menggambarkan perjalanan hidupnya sebagai sebuah kristalisasi perjuangan hidup di masa mudanya sehingga ide-ide bisnis akan terus bermunculan. “Ide-ide saya itu bagaikan air yang mengalir ke sebuah botol tanpa henti,” ungkap Andrie yang kerap tak dibayar ketika tampil menjadi motivator ini. Dari ide-ide itu pulalah, lahir sebuah filosofi yang menjadi jargon Andrie tiap kali tampil sebagai seorang motivator, yakni ‘Success is my right’. “Sukses itu adalah hak saya, hak Anda, dan hak kita semua yang sadar dan ingin berjuang,” tutur Andrie.
Ide-ide fantastis itu kemudian tergambar jelas dari perusahaan miliknya yang bergelut di berbagai bidang yang tergabung dalam Andrie Wongso Corporation, mulai dari perusahaan mainan hingga makanan siap saji. Untuk mendukung perannya sebagai seorang motivator, Andrie mendirikan AW Motivation Training, AW Publishing, Multimedia, serta membuka beberapa outlet AW Success Shop, yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi. Menurutnya, yang membedakan dirinya dengan motivator lain adalah, karena pengalaman hidupnya yang memang benar-benar mulai dari nol. “Saya sudah menjadi motivator sejak 25 tahun lalu,” ujar Andrie. “Saya lahir mulai dari nol dengan berjuang, ilmu itu saya bagikan,” lanjutnya singkat. Menurut Andrie pula, idealnya seorang motivator itu seharusnya memang memiliki pengalaman hidup yang berharga dan patut dibagikan kepada masyarakat. Berbagai undangan untuk memberi motivasi juga selalu menghampirinya. Kendati tidak tamat SD, Andrie justru kerap diundang oleh berbagai Universitas untuk menjadi pembicara. Ia juga sengaja menambahkan gelar di belakang namanya dengan ‘SDTT, TBS’, yang memiliki arti ‘Sekolah Dasar Tidak Tamat Tapi Bisa Sukses’. Andrie ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa meski ia tidak tamat SD, dengan semangat dan kerja keras yang tinggi mampu meraih kesuksesan.
Kesuksesan Andrie Wongso tak lantas melupakan perannya sebagai suami sekaligus ayah dari tiga anak, yakni Vicky, Vendy, dan Valdy. “Saya selalu membebaskan ketiga anak saya dalam memilih apa pun yang mereka suka,” ungkap Andrie. “Yang terpenting mereka dapat sukses dalam artian dapat berguna bagi orang lain,” lanjutnya singkat. Menurut Andrie, ke depannya, jaringan atau pergaulan akan sangat penting. Tak heran, ia sangat menekankan hal tersebut terhadap ketiga anaknya. “Saya mengharuskan anak-anak saya nanti selesai S2,” tegas Andrie.
Bagi Andrie, kesuksesan yang sudah diraihnya saat ini, tak terlepas dari peran semua pihak yang telah dianggapnya sebagai ‘guru’. “Istri, ibu, dan anak-anak saya adalah orang-orang di balik kesuksesan saya,” ungkap Andrie dengan tegas. Pada dasarnya, menurut Andrie, semua orang yang berada di sekelilingnya adalah guru dalam perjalanan hidupnya. “Setiap lembar kehidupan saya adalah guru saya, termasuk Bruce Lee sebagai tokoh idola,” ujar Andrie yang menyebut dirinya sebagai Sang Pembelajar ini.
Meski Andrie sendiri tak memiliki gelar pendidikan yang tinggi, ia justru selalu mengedepankan pendidikan bagi ketiga buah hatinya tersebut. “Walaupun bisa sukses tanpa pendidikan yang tinggi, tapi saya tetap mementingkan pendidikan bagi anak-anak saya,” papar Andrie. Dengan segala macam kegiatan yang dilakoninya saat ini, ia menganggap akan merasa sukses bila telah memberi manfaat bagi banyak orang. Masih banyak yang ingin dicapai Andrie ke depannya. “Saya ingin membuat sekolah bisnis, televise, dan radio motivasi,” harap Andrie yang telah memiliki majalah bernama ‘Luar Biasa’ ini. “Kesuksesan itu sebenarnya dapat diukur dari seberapa besar kita berguna bagi orang lain,” ujar Andrie mengakhiri perbincangan. Fajar
Motivator Di Balik Kesuksesan Pebulutangkis Hendrawan
Kata-kata motivasi yang dilontarkan Andrie ternyata tak hanya nasihat belaka tanpa dampak yang nyata. Salah satu kesuksesannya sebagai seorang motivator tergambar jelas dari prestasi pebulutangkis Indonesia, Hendrawan. Saat Hendrawan terpuruk dan sepi dari prestasi dunia, Andrie Wongso hadir menjadi sosok yang tak bisa dilepaskan begitu saja ketika prestasi Hendrawan kembali meningkat.
Hendrawan sendiri sempat mengalami keterpurukan prestasi selama kurun waktu lima tahun di Pelatnas. Ia bahkan terancam dikeluarkan dari Pelatnas PBSI, karena minimnya prestasi. Dengan kondisi seperti itu, mental Hendrawan pun menjadi tak karuan. Ia mempertimbangkan keputusan untuk ‘pensiun’ dari bulutangkis yang telah digelutinya sejak masih belia. Saat berada di titik nol itulah, Hendrawan bertemu dengan Andrie yang kemudian memberikan semangat dan motivasi tiada henti. Perlahan tapi pasti, Hendrawan mulai merangkai kembali puing-puing semangatnya yang sempat hancur tak bersisa.
“Saya bisa mengangkat kembali mental juara Hendrawan yang sempat terpuruk,” ujar Andrie dengan bangga. “Intinya terus berlatih, bekerja keras, dan fokus untuk menjadi juara,” lanjutnya menjelaskan. Andrie mendorong semangat dan memperbaiki mental Hendrawan yang terpuruk agar tetap fokus untuk menjadi juara.
Pertemuan demi pertemuan dijalani Hendrawan dengan Andrie. Semangat dan kerja keras mulai muncul. Ia pun menjadi penentu kemenangan tim piala Thomas Indonesia untuk menjuarai Thomas Cup pada tahun 1998, 2000, dan 2002. Bahkan, di tahun 2001, Hendrawan mencatatkan diri sebagai seorang juara dunia. Prestasi di olimpiade Sydney tahun 2000, Hendrawan menyabet medali perak untuk mengharumkan nama bangsa. Sungguh suatu dorongan semangat yang luar biasa besar, yang diberikan Andrie terhadap Hendrawan. Atlet bulutangkis yang berasal dari Surabaya itu pun menutup karirnya dengan sederet prestasi membanggakan pada tahun 2003, setelah didera cedera yang berkepanjangan. “Bagi saya, sangat membanggakan karena telah membantu Hendrawan menemukan semangatnya kembali dan berprestasi,” papar Andrie. Fajar
Tiga Cara Menggapai Sukses Ala Andrie Wongso
Seperti apa yang dikatakan Andrie Wongso, kesuksesan bukanlah milik orang tertentu saja dan dapat diraih oleh semua orang, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merengkuh kesuksesan tersebut, antara lain :
Di dalam hidup, kita harus berani memilih. Termasuk memilih apa yang akan menjadi target kita di masa mendatang. Targetkan dan fokus yang menjadi tujuan kita.
Atas dasar target itu, baru kemudian kita harus berani melangkah. Hindari miskin mental, seperti malas, takut, lemah, yang membuat kita tidak berani dalam melangkah menuju target tersebut.
Berjuanglah demi menggapai target untuk merengkuh kesuksesan. Berjuang dengan kerja keras dan semangat yang tinggi akan semakin mendekatkan kita ke arah kesuksesan meski kegagalan sering dialami. Karena kegagalan merupakan vitamin untuk menuju kesuksesan. Fajar
Nama Lengkap : Andrie Wongso
Tempat, tanggal lahir : 6 Desember 1954
Nama Orangtua : Budiman Wongso, Shierly
Nama Istri : Haryanti Lenny
Nama Anak : Vicky, Vendy, dan Valdy
Pendidikan
SD Mandarin di Malang, Jawa Timur (tidak tamat hanya sampai kelas 6 SD)
Pengalaman Pembicara
Pembicara/motivator intern PT Harvindo Perkasa (sejak tahun 1989-sekarang)
Pembicara di Asia Pasific Congress Direct Selling di Malaysia (1993)
Pembicara/motivator di berbagai Universitas, perusahaan BUMN, dan swasta.
Motivator tim bulutangkis Indonesia untuk Thomas dan Uber Cup (2000, 2008,)
Motivator tim bulutangkus Indonesia untuk Olimpiade Sydney (2000)
Motivator kontingen Jawa Timur untuk PON XVI di Palembang, Sumatera Selatan
Motivator tim bulutangkis untuk All England (2000)
Motivator tim karate Sea Games Filipina (2005)
Motivator tim golf Indonesia untuk kejuaraan Asia (Mei 2006)