Friday, May 25, 2012

Mamofuku Ando Mantan Napi, Si Pencipta Mie Instan


Teks: Fajar Aryanto

Kids friend, menurut kalian, makanan apa yang paling gampang dimasak? Sebagian besar dari kalian pasti menjawab mie instan. Ya, mie instan memang banyak disukai orang karena kemudahannya dalam memasak. Cukup direbus dan ditambah bumbu instan, mie pun siap disantap. Sangat mudah, bukan?!
Mungkin kita harus berterimakasih kepada Mamofuku Ando, orang Jepang keturunan Taiwan yang lahir pada tahun 1911 ini. Karena dialah si pencipta mie instan.

Usia 3 Tahun
Sejak usia 3 tahun, Mamofuku Ando memang sudah dibiasakan membantu Neneknya mengurus rumah. Saat dewasa, Ando kemudian menjalani pekerjaan sebagai seorang pedagang pakaian rajutan. Usahanya pun berjalan maju. Malangnya, Ando dituduh melakukan korupsi sehingga dia harus dijebloskan ke dalam penjara selama 2 tahun.
Pada tahun 1950-an, Jepang dilanda krisis pangan. Sehingga, Amerika Serikat pun berusaha membantu dengan mengirimkan gandum dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, harga tepung terigu menjadi murah. Bahan tepung terigu yang berlebih tersebut banyak dibuat menjadi mie.

Keluar Penjara
Ando yang baru keluar dari penjara, memiliki ide untuk menciptakan mie yang bisa dimasak dengan cepat dan mudah. Tahun 1958, mie instan buatan Ando ditawarkan ke sebuah toko. Ternyata, mie instan tersebut laku keras. Pada Desember 1958, Ando mendirikan sebuah perusahaan bernama Nissin Foods. Sejak saat itu, Ando banyak melakukan perbaikan terhadap mutu mie instan buatannya.
Tahun 1988, di usianya yang menginjak 77 tahun, Ando mendirikan sebuah bangunan yang diberi nama Istana Mie di Jepang. Di Istana Mie itu terdapat beberapa restoran mie, tempat disko, dan museum mie instan.

Hebatnya, Mobil-mobil Buatan Dalam Negeri!


Teks : Fajar Aryanto

Siapa bilang Indonesia tidak bisa memproduksi mobil sendiri?! Nih, ada buktinya, lho! Mobil-mobil ini merupakan karya anak bangsa. Yuk, kita simak...
  1. Mobil Kancil
Bagi kamu yang tinggal di Jakarta, pasti sering melihat kendaraan mungil ini berlalu lalang di jalanan ibukota. Ya, mobil ini bernama Kancil, yang artinya Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah. Kancil memang diproduksi untuk menggantikan angkutan umum bajaj (buatan India) yang sudah lama beredar di Jakarta.
  1. Mobil Esemka
Kenapa namanya Esemka? Karena mobil ini dibuat oleh para siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Wah hebat ya kakak-kakak yang bersekolah di SMK! Mereka mampu merakit sekaligus merancang mesin dan body mobil seharga Rp 80 juta ini. 
 
  1. Mobil Komodo
Nah, kalau mobil ini memang sesuai dengan hewan bernama komodo. Mobil Komodo bisa diajak melewati jalanan aspal, lumpur, dan jalanan lain yang sulit dilewati oleh mobil biasa. Tak heran, mobil yang cuma mampu mengangkut 2 orang penumpang ini diberi nama komodo, hewan kebanggaan Indonesia.
  1. Mobil Tawon
Sekilas, mobil Tawon mirip dengan mobil Kancil. Tapi, kemampuan mesin dan muatan penumpangnya lebih baik daripada mobil Kancil. Mobil Tawon bisa diajak ngebut hingga kecepatan 85 km/jam dan bisa memuat 4 orang penumpang. 
 
  1. Mobil Arina
Arina merupakan singkatan dari Armada Indonesia, sebuah perusahaan dari Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah. Keunggulan mobil ini sangat irit bahan bakar, lho. 1 liter bensin bisa dipakai untuk menempuh perjalanan sepanjang 40 km.
  1. Mobil GEA
GEA adalah singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif. Kenapa disebut begitu? Karena mobil ini berbahan bakar gas yang dijamin ramah lingkungan. 


 
  1. Mobil Wakaba
Wakaba juga punya kepanjangan, Wahana Karya Bangsa. Mobil imut ini dibuat oleh para peneliti dari Universitas Pasundan, Bandung. Wakaba memang dibuat untuk menempuh low speed atau kecepatan rendah.


  1. Mobil Marlip
Marlip tak kalah hebatnya dengan mobil buatan dalam negeri lainnya. Marlip (Marmut Listrik LIPI) ini dibuat oleh para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI. Kendaraan ini berbahan bakar listrik, sehingga ramah lingkungan karena tidak ada asap yang keluar dari knalpotnya.

Ambulans Khusus Anak-Anak



Teks: Fajar Aryanto

Sebuah rumah sakit di daerah Carolina Utara, Amerika Serikat, memiliki ambulans yang unik. Kenapa dibilang unik?! Karena ambulans tersebut sengaja didesain khusus untuk kebutuhan pasien anak-anak.

Coba saja lihat tampilan luar ambulans ini. Ada gambar anak kecil tersenyum di kedua sisi luar ambulans tersebut. Selain itu, di bagian dalam ambulance terdapat tempat tidur dilapisi kulit khusus yang nyaman bagi anak-anak.

Dengan begitu, anak-anak akan merasa nyaman berada di dalam ambulans meski perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Ambulans tersebut juga dilengkapi dengan DVD player, sehingga anak-anak yang tengah sakit bisa mendapatkan hiburan film dari koleksi DVD yang disediakan.

Ukuran segala macam peralatan yang berada di dalam ambulans pun disesuaikan dengan ukuran tubuh anak-anak. Untuk setiap ambulans khusus anak-anak ini, biaya yang harus dikeluarkan sebesar 120 ribu pounds atau sekitar Rp 1,5 miliar. Wow, mahal ya!!

Payung, Bentuk Kasih Sayang Luban Kepada Istrinya


Teks: Fajar Aryanto

Untuk melindungi dari hujan dan panas, apa yang kamu pakai hayoo?! Ya, tentu saja payung kan... Ternyata payung sudah diciptakan sejak 3500 tahun yang lalu di negeri China.
Banyak legenda rakyat yang menceritakan tentang asal usul payung diciptakan. Salah satunya adalah tentang seorang ahli pertukangan bernama Luban di Tiongkok. Setiap hari, istri Luban selalu mengantarkan makanan untuk Luban yang sedang bekerja.
Istri Luban yang bernama Yun ini seringkali kehujanan ketika mengantarkan makanan kepada Luban. Luban yang sangat peduli dan sayang kepada istrinya tersebut, kemudian mencari cara agar istrinya tidak kehujanan.

Payung Pertama di Dunia
Dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, Luban akhirnya menciptakan payung pertama di dunia. Ia menggunakan kain dan kertas yang sudah dilapisi lilin agar tahan air. Sejak saat itu, payung menjadi benda yang sering digunakan di China. Apalagi, di negeri berpenduduk terbanyak di dunia itu, payung tak cuma berfungsi sebagai pelindung panas dan hujan saja, lho. Payung juga dijadikan sebagai simbol kekuasaan dan status si pemiliknya.
Tak heran, payung sering digunakan pada upacara adat di China. Pertengahan abad ke-18, payung dibawa oleh para pengusaha ke Inggris. Hadir pula, toko payung pertama bernama “James Smith and Sons” pada tahun 1830 di Inggris. Sampai sekarang pun, toko yang terletak di 53 New Oxford Street, London, Inggris ini masih tetap berjualan payung. Jadi, sedia payung sebelum hujan ya!